Yuk Ketahui Kriteria Sungai Tercemar dan Upaya Penanganannya

Yuk Ketahui Kriteria Sungai Tercemar dan Upaya Penanganannya

Sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki peran vital dalam kehidupan manusia. Air sungai digunakan untuk berbagai keperluan seperti irigasi, kebutuhan rumah tangga, hingga sumber air baku untuk industri. Namun, sayangnya, tidak semua sungai berada dalam kondisi yang baik.

Melansir dari https://dlhkabbogor.org/, banyak sungai di Indonesia yang mengalami pencemaran akibat aktivitas manusia maupun faktor alam. Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita bahas bersama mengenai kriteria sungai tercemar dan upaya penanganannya, agar Sobat semakin peduli terhadap lingkungan sekitar.

Kriteria Sungai Tercemar

Sebuah sungai dikatakan tercemar apabila kualitas airnya sudah tidak sesuai dengan standar baku mutu air yang ditetapkan oleh pemerintah. Artinya, kandungan zat-zat berbahaya di dalam air sudah melampaui batas aman bagi makhluk hidup. Berikut ini beberapa kriteria sungai tercemar yang perlu Sobat ketahui:

  1. Perubahan Warna dan Bau Air
    Salah satu tanda yang paling mudah dikenali adalah perubahan warna air sungai. Air yang semula jernih menjadi keruh, kecokelatan, atau bahkan kehitaman. Selain itu, bau tidak sedap seperti bau busuk atau menyengat juga menandakan adanya zat organik yang membusuk di dalam air.
  2. Meningkatnya Kekeruhan Air (TSS – Total Suspended Solid)
    Air yang terlalu keruh menunjukkan adanya partikel padat tersuspensi seperti lumpur, pasir halus, atau limbah industri. Nilai TSS yang tinggi dapat menghambat penetrasi cahaya ke dasar sungai dan mengganggu kehidupan organisme air.
  3. Kadar Oksigen Terlarut (DO) Rendah
    Oksigen terlarut dibutuhkan oleh ikan dan organisme air lainnya untuk bernapas. Jika kadar DO menurun drastis, hal ini bisa menyebabkan kematian massal ikan dan biota sungai lainnya.
  4. Tingginya Kadar Bahan Kimia Berbahaya
    Kandungan logam berat seperti merkuri, timbal, kadmium, dan arsenik sering ditemukan di sungai yang dekat dengan kawasan industri. Logam berat ini sangat berbahaya karena bersifat toksik dan sulit terurai di alam.
  5. Kandungan Biologi yang Tidak Seimbang
    Sungai yang sehat memiliki keseimbangan ekosistem antara mikroorganisme, tumbuhan air, dan hewan air. Jika jumlah plankton tertentu mendominasi (misalnya akibat eutrofikasi dari pupuk pertanian), maka itu tanda bahwa ekosistem sungai sudah terganggu.

Penyebab Utama Pencemaran Sungai

Sobat, pencemaran sungai bisa berasal dari berbagai sumber, baik alami maupun akibat ulah manusia. Beberapa penyebab utamanya antara lain:

  • Pembuangan limbah rumah tangga tanpa pengolahan.
  • Limbah industri yang tidak dikelola dengan baik.
  • Penggunaan pestisida dan pupuk kimia berlebihan di lahan pertanian.
  • Penebangan hutan di daerah hulu yang menyebabkan erosi dan sedimentasi.
  • Pembuangan sampah secara sembarangan ke aliran sungai.

Upaya Penanganan Sungai Tercemar

Menangani pencemaran sungai tidak bisa dilakukan secara instan, Sobat. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk memulihkan kualitas air sungai. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Pengolahan Limbah Sebelum Dibuang
    Industri maupun rumah tangga harus mengolah limbah cairnya terlebih dahulu sebelum membuangnya ke sungai. Dengan teknologi seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), kandungan bahan berbahaya bisa dikurangi.
  2. Rehabilitasi Ekosistem Sungai
    Penanaman kembali vegetasi di bantaran sungai dapat membantu menahan erosi dan menyaring polutan alami. Selain itu, kegiatan pembersihan rutin sungai juga perlu dilakukan.
  3. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
    Sobat, kebersihan sungai adalah tanggung jawab kita bersama. Masyarakat perlu diedukasi agar tidak membuang sampah atau limbah ke sungai, serta aktif mengikuti kegiatan “bersih sungai” di daerahnya.
  4. Penegakan Hukum Lingkungan
    Pemerintah harus tegas terhadap pihak-pihak yang melanggar aturan lingkungan, termasuk memberikan sanksi bagi perusahaan yang mencemari sungai.
  5. Pemantauan Kualitas Air Secara Berkala
    Pemantauan rutin sangat penting agar perubahan kualitas air dapat segera diketahui dan ditindaklanjuti sebelum menimbulkan kerusakan yang lebih parah.

Sobat, menjaga kebersihan sungai bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kewajiban kita sebagai warga yang mencintai lingkungan. Air sungai yang bersih akan memberikan manfaat besar bagi kehidupan dan generasi mendatang. Mari bersama-sama menjaga sungai tetap lestari dengan tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan bahan kimia, serta ikut aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan.

Dapatkan informasi menarik lainnya seputar berita dan tips pelestarian lingkungan dengan mengakses https://dlhkabbogor.org/ sebagai laman resmi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor. Semoga bermanfaat.

Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *